desain grafis, tentu bukan istilah baru yang kita dengar dan kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari. kita memakai baju, kaos spanduk, melihat film dan bermain game animasi yang selalu berhubungan dengan objek gambar dan kombinasi warna. hal-hal yang menarik perhatian panca indra kita merupakan hasil kreasi seni dalam grafis. selalu bersinggungan dengan warna garis dan gambar yang dituangkan dalam sebuah media, entah itu berupa kertas, kain tembok ataupun dalam file multimedia titik pada materi bab satu ini, kita akan mempelajari konsep desain grafis dalam kehidupan sehari-hari, unsur-unsur pembentukannya dan cara memberikan polesan warna terhadap objek sehingga seolah-olah hidup yang memberikan nuansa tersendiri.
Desain diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata “desain” bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, “desain” memiliki arti “proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru”. Sebagai kata benda, “desain” digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata.
Grafika adalah segala cara pengungkapan dan perwujudan dalam bentuk huruf, tanda, dan gambar yang diperbanyak melalui proses percetakan guna disampaikan kepada khalayak. Contohnya adalah foto, gambar/drawing, Line Art, grafik, diagram, tipografi, angka, simbol, desain geometris, peta, gambar teknik, dan lain-lain. Seringkali dalam bentuk kombinasi teks, ilustrasi, dan warna.
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. disain grafis diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art.
Definisi Desain Grafis: adalah salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang memberikan kebebasan kepada sang desainer (perancang) untuk memilih, menciptakan, atau mengatur elemen rupa seperti ilustrasi, foto, tulisan, dan garis di atas suatu permukaan dengan tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai sebuah pesan. Gambar maupun tanda yang digunakan bisa berupa tipografi atau media lainnya seperti gambar atau fotografi. Desain grafis umumnya diterapkan dalam dunia periklanan, packaging, perfilman, dan lain-lain.
Beberapa tokoh menyatakan pendapatnya mengenai desain grafis.
Menurut Suyanto desain grafis didefinisikan sebagai ” aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri”. Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan perusahaan, dan lingkungan grafis, desain informasi, dan secara visual menyempurnakan pesan dalam publikasi.
Sedangkan Jessica Helfand dalam situs http://www.aiga.com/ mendefinisikan desain grafis sebagai kombinasi kompleks kata-kata dan gambar, angka-angka dan grafik, foto-foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-eleman ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus, sangat berguna, mengejutkan atau subversif atau sesuatu yang mudah diingat.
Menurut Danton Sihombing desain grafis mempekerjakan berbagai elemen seperti marka, simbol, uraian verbal yang divisualisasikan lewat tipografi dan gambar baik dengan teknik fotografi ataupun ilustrasi. Elemen-elemen tersebut diterapkan dalam dua fungsi, sebagai perangkat visual dan perangkat komunikasi.
Menurut Michael Kroeger, visual communication (komunikasi visual) adalah latihan teori dan konsep-konsep melalui terma-terma visual dengan menggunakan warna, bentuk, garis dan penjajaran (juxtaposition).
Warren dalam Suyanto memaknai desain grafis sebagai suatu terjemahan dari ide dan tempat ke dalam beberapa jenis urutan yang struktural dan visual.
Sedangkan Blanchard mendefinisikan desain grafis sebagai suatu seni komunikatif yang berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam menghasilkan gambaran visual pada segala permukaan.
Kategori Desain Grafis
Secara garis besar, desain grafis dibedakan menjadi beberapa kategori:
1. Printing (Percetakan) yang memuat desain buku, majalah, poster, booklet, leaflet, flyer, pamflet, periklanan, dan publikasi lain yang sejenis.
2. Web Desain: desain untuk halaman web.
3. Film termasuk CD, DVD, CD multimedia untuk promosi.
4. Identifikasi (Logo), EGD (Environmental Graphic Design) : merupakan desain profesional yang mencakup desain grafis, desain arsitek, desain industri, dan arsitek taman.
5. Desain Produk, Pemaketan dan sejenisnya.
perpaduan beberapa unsur unsur yang mempunyai karakteristik dan perbedaan bentuk serta dimensi yang disusun dalam sebuah tata letak terstruktur dalam sebuah media dapat memiliki sebuah makna tersendiri. Hasil karya tersebut dapat melahirkan sebuah desain yang berkarakter khusus sehingga memancing kesan tersendiri bagi para pecinta seni. Meski Setiap unsur Saling berdiri sendiri, namun sebenarnya saling melengkapi dan terhubung satu sama lainnya.
Komponen dalam mendesain sebuah karya grafis harus memperhatikan beberapa hal, diantaranya adalah tujuan desain tersebut dibuat untuk siapa, memiliki tujuan apa dan bagaimana mempublikasikannya (Apakah melalui internet tema spanduk, baliho Atau lainnya). Kenapa Anda harus memahami secara jelas tentang beberapa hal tersebut? supaya Anda dapat dengan mudah menentukan komponen yang akan dilibatkan dalam bisa tersebut, seperti unsur tata letak, jenis warna yang digunakan, ukuran font text, tipe garis, dan bentuk. jika dianalogikan dalam kehidupan sehari-hari desain grafis mencirikan sebuah ha atau benda yang membedakan dengan objek lainnya. sebagai contoh harimau dan singa adalah sama-sama jenis binatang buas karnivora namun memiliki perbedaan warna dan tekstur bulu, bunyi auman, besar rahang, susunan gigi, taring ekor dan lainnya.
kita sering menyebut istilah warna dalam kehidupan sehari-hari, baik itu merah, putih sama biru, dan sebagainya. bahkan, warna menjadi dasar Simbol kehidupan dan memberikan spirit bagi para penggunanya. terjadinya warna karena ada faktor cahaya, objek yang menerima cahaya, serta panca indera penglihatan. dari ketiga faktor tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa warna dapat diartikan sebagai sebuah efek cahaya yang dipantulkan dari sebuah objek pada indra penglihatan mata. cahaya adalah pancaran energi sebuah objek berupa Sinar Dimana tingkat terang gelap sebuah cahaya di ukur berdasarkan temperatur atau suhu dengan satuan Kelvin. cahaya dengan suhu mendekati rendah, akan menghasilkan warna kecenderungan kuning (yellowfish). Adapun jika temperatur semakin tinggi, akan menghasilkan warna kebiru-biruan (Blueish).
Gambar yang disusun secara sembarangan , tidak mencerminkan informasi dan kesan yang dismapaikan sangat mempengaruhi konsentrasi dan ketertarikan pembacanya dalam memahami gambar tersebut. oleh karena itu, kita harus benar-benar memperhatikan jenis layout apa yang paling sesuai dengan sasaran pembacanya, apakah menggunakan layout bertipe silhouette, circus, atau yang lainnya. selain itu, dalam pendesaiannya harus mempertimbangkan prinsip-prinsip keseimbangan, keselarasan, propesional, penekanan, dan lainnya. apa saja model layout yang dapat diterapkan? dan bagaimana kita menerapkan prinsip utama dalam melakukan prinsip utama dalam melakukan deain?